Karena adanya permintaan melalui facebook, untuk menulis artikel tetang konstruksi kandang close, maka dengan mengharap ridlo Allah, kami menulis artikel ini semoga bermanfaat. Amiin
Pada prinsipnya tidak ada aturan khusus mengenai kontruksi kandang close, apakah harus konstruksi baja, beton atau kayu bahkan bambu. Akan tetapi yang diminta adalah prisnsip close bisa diterapkan dalam konstruksi tersebut.
Prinsip yang dimaksud adalah udara yang masuk hanya melalui inlet yang di tentukan dan kemudian dihisap oleh exhaust fan untuk dikeluarkan dari kandang, seperti terlihat di gambar di bawah
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
- Kontruksi disyaratkan kuat, kalau mudah roboh akan sangat merugikan investasi peralatannya.
- Atap tidak mudah bocor, tidak direkondasikan memakai daun rumbai/welit dan juga atap seng karena menyerap panas.
- Disamping kanan kiri kandang tetap terbuka (dikasih kawat ram) lalu ditutup memakai terpal, Pertanyaannya kenapa tidak tembok saja?. Yang menjadi masalah jika tembok kalau listrik mati maka tidak ada udara masuk, kandang panas harus menyediakan Genset.
- Atap di plavon rapat, bisa juga tidak diplavon tapi atap diisolasi.
- semakin kecil volume ruang semakin bagus, hemat listrik
- Penempatan inlet tidak harus di depan, kebanyakan disamping kanan dan kiri bagian depan kandang.
Ukuran kandang close house.
Ukuran kandang close house disesuaikan dengan jumlah ayam yang akan dipelihara. Untuk ayam broiler/pedaging density/kepadatannya 13 ekor/m2 dengan asumsi panen 2 kg, jika panen dibawah 2 kg densitynya bisa lebih banyak.
Untuk ayam petelur ukuran ideal luas 12 m panjang 100 atau 120 m, jika menggunakan sistem full otomatis (include collecting telur otomatis), jika mamakai batteri lokal lebar 12 atau 8 m panjang sesuai dengan jumlah ayam yang hendak dipelihara, untuk close house, kandang batteri yang digunakan biasanya panjang 2 m diisi 20 ekor.
Berikut Gambar-gambar kandang close.
Tampak Belakang Close sederhana ( 2 lantai)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar