OLEH : MUHAMMAD MISBACHUL MUNIR, S.Pt. MM.
27 April 2015
Proses metabolisme tubuh dipengaruhi oleh beberapa hal, di antara yang akan di bahas di sini adalah suhu tubuh dan pH darah. Keduanya akan dibahas secara bersamaan.
========================================================================
Dari publikasi dari The University of Georgia, dijelaskan bahwa ayam dengan bobot 2,3 Kg yang diberi pakan 180 gram pakan perhari dengan total konsumsi energi harian 1,475 Kcal/poun akan memproduksi energi kira-kira 1,440 Btu atau 60 Btu/jam. Sebagai perbandingan 180 gram gasoline memiliki kandungan energi 5,000 Btu. Ayam menghasilkan 11 Btu/Kg, sedangkan manusia menghasilkan energi 4,4 Btu/Kg.
Energi hasil metabolisme makanan oleh ayam dilepas melalui sistim yang digambarkan sebagai berikut :
Kelebihan energi oleh ayam akan dilepas melalui sistim konveksi, radiasi, evaporasi dan konduksi. Semakin tinggi suhu lingkungan, semakin menurun efektifitas pelepasan energi yang melalui "konveksi, konduksi" maupun "radiasi", tapi sebaliknya akan lebih banyak melalui "respirasi". Disamping itu - semakin tinggi suhu lingkungan, semakin rendah "heat lost" yang mampu dilakukan oleh ayam. Perhatikan tabel dan diagram di bawah ini :
Diagram Heat Lost melalui Radiasi, Konveksi, dan Evaporasi pada berbagai suhu lingkungan :
Pelepasan Energi Ayam Pada Suhu Yang Berbeda
Kemudian diketahui juga, bahwa ayam pada suhu 30ºC akan melepas panas paling banyak melalui respirasi. Jika hal ini berlanjut, maka ayam akan hyperventilation/panting (ter engah-engah). Apabila ayam mengalami panting lebih dari 100 kali per menit, maka akan menimbulkan stres. Selanjutnya, jika panting lebih dari 120 kali per-menit, maka ayam tidak hanya stress, tetapi bisa juga menimbulkan kematian. Perhatikan diagram berikut :
Stres panas pada ayam broiler dihasilkan oleh adanya interaksi antara suhu udara, kelembaban, sirkulasi panas serta kecepatan udara (European Comission, 2000). Peningkatan suhu kandang dapat juga disebabkan oleh kepadatan yang tinggi (Jahja, 2000) dan laju kecepatan pertumbuhan (Bonnet et al. 1997).
Pada suhu lingkungan tinggi (cekaman panas) aktivitas tubuh berkurang, konsumsi pakan berkurang, dan konsumsi air minum meningkat (Jahja, 2000). Peredaran darah banyak yang menuju organ pernafasan sementara peredaran darah ke organ pencernaan mengalami penurunan sehingga mengganggu pencernaan dan metabolisme. Pakan yang dikonsumsi tidak bisa dicerna dengan baik dan nutrien dalam pakan banyak yang dibuang dalam bentuk feses (Bell dan Weaver, 2002).
Stres panas dapat menyebabkan perubahan metabolisme yang mengakibatkan akumulasi dari beberapa metabolitdan pengurangan lain. Perubahan tersebut dapat secara dramatis mengubah fungsi jalur metabolisme dan menyebabkan ketidakseimbangan yang sulit untuk dibenahi. Masalah ini bisa sangat kritis ketika tingkat metabolit dipaksa di luar rentang normal sehingga regulasi homeostasis tidak dapat berfungsi dengan baik untuk mengembalikan tingkat normal.
Menurut Butcher dan Miles (2012), Hiperventilasi / panting adalah normal terjadi selama suhu tinggi dan kelembaban rendah.Kelembaban relatif mempengaruhi kehilangan panas penguapan melalui terengah-engah. Broiler, serta unggas domestik lainnya tidak bisa mentolerir suhu tinggi ditambah dengan kelembaban relatif tinggi.
Biasanya, pH darah dikontrol oleh paru-paru dan ginjal bersama dengan sistem buffer yang mencegah berbagai perubahan yang cepat dalam pH. Namun, dengan meningkatnya laju pernapasan dalam untuk melepaskan panas,mengakibatkan pH darah meningkat (Alkalosis respiratorik). Stres panas juga menghabiskan mineral kalium dan lainnya dalam tubuh, akan mengubah keseimbangan elektrolit.
Heat stress juga mengakibatkan sistem kekebalan tubuh melemah (bersifat immunosupresif). Jumlah total sel darah putih dan produksi antibodi menurun secara signifikan pada ayam yang mengalami heat stress. Selain itu aktivitas limfosit juga menurun.
Saat ayam mengalami heat stress kelenjar hipofisa anterior mensekresikan adeno corticotropin hormon (ACTH) dalam jumlah yang berlebihan. Akibatnya korteks adrenalin akan terpicu untuk meningkatkat produksi hormon kortisol sehingga terjadipenurunan jumlah maupun perubahan jenis leukosit, yaitu sel eosinofil, basofil dan limfosit.
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Nah, bingungkan !!!. Teoritis banget sih . . . ???.
Nih saya ringkas. Prinsip dasarnya adalah bagaimana menjaga jangan sampai terjadi perubahan hyperventilasi / panting. Itu saja yang perlu teman pembaca perhatikan.
Bagaimana caranya ya ?.
Tentu kita harus menghindari terciptanya panas berlebihan di lingkungan ayam. Petama, jangan membuat ayam makan pada saat suhu akan tinggi. Kedua, hindari kelembaban tinggi pada saat suhu lingkungan tinggi.
Untuk menghindari kelembaban dan suhu tinggi, kita dapat meningkatkan kapasitas udara yang masuk dalam kandang. Caranya dengan membersihkan semua penghambat aliran udara.
Mudah bukan ??
TTAMBAHAN DARI KAMI ; SOLUSI YANG TEPAT SAAT INI ADALAH KANDANG CLOSED HOUSE.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar